Sunday, April 11, 2010

Alberto Korda - Guerrillero Heroico -



Kita pasti banyak dan sering melihat sosok dalam foto ini. Sosok kharismatik dari sebuah revolusi, anti kemapanan dan kejantanan. Lelaki dalam potret tersebut adalah sosok terkenal Ernesto 'Che' Guevara. Seorang Argentina pencetus revolusi sosialis di Kuba pada awal dekade 60-an. Potret tersebut menggambarkan ketajaman sikap dan prinsip, dengan mata yang memandang jauh pada masa depan. Tentu disini saya bukan akan membahas tentang sosok 'che' tersebut, tapi disini saya akan menceritakan sedikit tentang orang dibelakang kamera itu, setidaknya dari yang pernah saya tau.
Karya potret yang menakjubkan ini diciptakan oleh Alberto Korda. Seorang Kuba yang lahir pada 14 September 1928 di Havana. Korda memulai karirnya dengan memotret acara-acara keluarga, pernikahan, ritual agama dsb. Pada 1953 ia membuka studionya sendiri bersama rekannya Luis Pierce. Pada awal-awal karir studio nya, Korda lebih tertarik dalam mengerjakan foto fashion, karena hal tersebut membuat dirinya mampu mengejar dual hal yang benar-benar diinginkannya, yaitu fotografi dan wanita cantik.
Kebanyakan dari karya-karya Korda terdahulu menampilkan bentuk foto yang berani, unik dan sangat berbeda dengan karya-karya foto tradisional Kuba. Gaya khas inilah yang membuat studio nya menjadi terkenal. Korda pun menjadi seorang fotografer yang paling dihandalkan di Kuba. Ia menjadi seorang yang ahli dalam foto hitam putih dan komposisi. Dan ia tidak pernah menggunakan pencahayaan buatan. Menurutnya pencahayaan buatan adalah sebuah kebohongan yang memparodikan kenyataan, dan ia hanya menggunakan cahaya seadanya pada studionya.
Hal tersebut menjadikan Studio Korda bukan hanya sebagai studio foto komersial, melainkan sebagai studio seni.
Revolusi Kuba di tahun 1959 membawa perubahan besar pada karir dan pemikiran Korda. Ia berkata, "Mendekati 30th, saya telah mendekati batas kesembronoan dalam hidup ketika suatu kejadian luar biasa memasuki hidup saya: Revolusi Kuba. Itu adalah masa dimana saya mengambil foto dari seorang anak perempuan kecil, yang sedang mematahkan sebuah batang ranting pohon untuk sebuah boneka. Saya menjadi mengerti bahwa sangatlah berarti jika saya mendedikasikan diri dan karya saya kepada revolusi yang bertujuan untuk menghapus segala ketidaksamaan ini”.
Sebagai fotografer revolusi Korda bekerja sendiri tanpa tekanan dari pihak pers dsb. Ia adalah fotografer resmi dari revolusi, jadi kemanapun Fidel Castro pergi maka ia pun akan mengikutinya.
Negatif hitam putih asli


Saat ia menghasilkan karya Guerrillero Heroico - Che Guevara ini, Korda telah bekerja di sebuah koran Kuba RevoluciĆ³n. Foto ini tercatat sebagai potret ter populer yang pernah di multi gandakan di dunia. Sebuah ikon & simbol dari revolusi dan perlawanan di seluruh dunia. Maryland Institute College of Art menyebut foto ini sebagai simbol dari abad ke-20. Penggandaannya telah dilakukan dengan berbagai media, lukisan, cetak, digital, sablon, bordir, tato, patung, sketsa dan pada setiap bagian media yang bisa dibayangkan. Jonathan Green, direktur dari UCR/California Museum of Photography, berspekulasi bahwa “Karya Korda ini telah bekerja dengan caranya sendiri dalam berbagai bahasa di belahan dunia. Ia telah menjadi sebuah simbol alfa numerik, sebuah tanda rahasia, simbol instan. Ia secara misterius muncul kembali dimana adanya konflik. Tidak ada sesuatu hal pun dalam sejarah yang mampu melayani dengan cara seperti ini.”
Diambil dari sebuah upacara pemakaman korban kapal tenggelam karena sabotase di pelabuhan Havana pada 5 Maret 1960. Korda sendiri tidak pernah mendapatkan royalti apapun dari karya tersebut.
Pada tahun 2000 Korda menuntut Smirnoff atas pemakaian karyanya dalam iklan minuman beralkohol tersebut. Dia berkata, “Sebagai pendukung dari ideologi dimana ‘che’ guevara berkorban, saya tidak akan sungkan jika karya tersebut di reproduksi bagi mereka yang ingin menyebarkan kenangannya dan menanamkam bibit keadilan sosial di seluruh dunia. Akan tetapi saya menentang eksploitasi terhadap foto ‘che’ yang digunakan untuk promosi sebuah produk seperti minuman beralkohol, atau untuk segala bentuk dan tujuan yang mencemarkan nama baik dan reputasi ‘che’”. Ia mendapatkan ganti rugi sebesar $50.000 yang didonasikan seluruhnya pada sistem kesehatan Kuba.
Setelah revolusi Korda menjadi fotografer pribadi Castro selama 10 tahun. Selama periode 1968-1978, ia mendalami dunia fotografi bawah air hingga karya-karya bawah air nya di pamerkan di Jepang pada tahun 1978. Korda meninggal dunia akibat serangan jantung di Paris saat ia sedang mempamerkan karya nya di tahun 2001.

salam
daus adrian


check out also:
http://en.wikipedia.org/wiki/Guerrillero_Heroico

© daus & ladytha works


Kamera

Kamera adalah alat pokok dalam bidang fotografi. Susan Sontag berkata bahwa, "'kamera adalah alat yang menjadikan kita fotografer". Dia adalah media penterjemah waktu yang paling populer, hingga beberapa orang menganggapnya sebagai kekasih kedua.. hehe.. :).

Berasal dari bahasa latin, kamera telah dikonsepkan sejak Giambattista della Porta seorang ilmuwan Italia menyebut 'camera obscura' yang berarti kamar gelap pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar pada tahun 1611.

Sedang fotografi sendiri dapat diaplikasikan sebagai sebuah produk hasil dari akumulasi berbagai inovasi, pengalaman, ekspresi, olah rasa, seni dan tehnologi serta ilmu pengetahuan. Dalam hal ini mungkin kamera adalah inovasi tehnologinya.

Dalam beberapa aspek, mungkin untuk menciptakan sebuah karya fotografi memang tidak hanya media kamera saja yang mampu memvisualkannya. Banyak teknik lainnya yang mampu menghasilkan karya foto dengan baik seperti, teknik-teknik pada kamar gelap, kolase & montase, mesin foto copy, scanner hingga digital imaging dsb.


Jenis & Macam Kamera menurut Proses & Cara Kerjanya:

* Kamera Obscura
Adalah jenis kamera pertama yang mampu menghasilkan karya fotografi secara akurat. Prosesnya menggunakan plakat besi sebagai media film.
* Kamera SLR (Single Lens Reflect):
Proses teknisnya adalah menggunakan pantulan sebuah cermin diatas rana yang diarahkan pada lubang bidik yang terarah langsung pada lensa. Kemudian dibelakang nya adalah media penerima cahaya (film, sensor ccd atau cmos), sehingga begitu tombol shutter ditekan dan rana terbuka, penerimaan waktu dapat terekam secara akurat.
* Kamera TLR (Twins Lens Reflect):
Merupakan kamera dengan pantulan cermin ganda. Satu pantulan tertuju pada jendela bidik, dan yang lainnya menuju lensa. Kamera ini memiliki kekurangan dalam akurasi komposisi, atau yang biasa disebut 'cacat paralaks'. Karena pantulan yang diperlihatkan pada jendela bidik berbeda dengan pantulan yang ada di lensa.
* Kamera View:
Adalah jenis kamera yang lebih cocok digunakan untuk still life / benda. Cara penggunaan kamera ini cukup sulit, karena ketepatan perhitungan antara jarak fokus pada objek, jarak antara lensa dan badan kamera akan mempengaruhi hasil pengukuran cahaya dan ketajaman. Perhitungan secara rumus diperlukan dalam hal ini. Kelebihan kamera ini adalah pengendalian distorsi yang baik pada objek.
* Kamera Saku
Kamera yang sangat populer, terlebih pada zaman digital ini. Tidak ada kesulitan yang signifikan dalam proses pemakaian kamera ini. Dirancang memang untuk penggunaan amatir / sederhana yang fleksibel.


Istilah Jenis & Macam Kamera menurut Media Perekamnya:

* Kamera Medium Format:
Adalah kamera dengan standart media penerima cahayanya (film atau digital) berukuran 100-120mm.
* Kamera Small Format:
Kamera dengan media penerima cahaya berukuran 35mm. Kamera ini sangat fleksibel. Karena ukurannya yang kecil, sehingga membuatnya lebih populer dibanding jenis lainnya.
* Kamera Large Format:
Merupakan kamera dengan media penerima cahayanya besar, diatas 120mm.
* Kamera Polaroid:
Kamera ini sangat populer sebelum masa digital merambah di dunia fotografi. Film yang dihasilkan merupakan film positif yang didalamnya sudah terdapat bahan kimia kamar gelap seperti kertas, developer, fixer, yang mampu mencetak kertas foto secara instan.
* Kamera Digital:
Adalah kamera dengan media penerima cahaya berupa sensor (ccd/cmos dsb) data komputerisasi.
* Kamera Film:
Merupakan kamera dengan media penerima cahaya tambahan berupa pita seluloid. Pita ini diselimuti oleh perak helida yang sangat sensitif terhadap cahaya.


Dalam segi dan bentuk apapun kamera tersebut, fungsi kamera adalah sebagai pengganti mata manusia yang bersaksi atas suatu waktu maupun ekspresi penciptanya.

salam,
daus adrian

© daus & ladytha works

Wednesday, April 7, 2010

Sisifus

© daus and ladythaborine works

This is the 2nd music video of brantakan. Directed by daus him self, it shoot at the rent house in jogjakarta with just a laptop webcam.
The music was recorded with additional help for backing vocal from yoga boss.

Director :  Daus Adrian
Music :  Brantakan

Ola






















































































































© daus & ladytha works

Emma

thanx to our belove client Emma

© daus & ladytha works





Vista

thanx to our very friendly vista
© daus & ladytha works